Bentangan Asa: Mengapa Pendidikan Tinggi Krusial bagi Kemajuan Masyarakat Adat Dayak Kenyah
Bagi masyarakat adat seperti Dayak Kenyah di Desa Budaya Lung Anai, Kabupaten Kutai Kartanegara, pendidikan adalah jembatan menuju kemajuan. Pertanyaan mengapa pendidikan tinggi begitu krusial bagi mereka bukan sekadar tentang pencapaian individu, melainkan tentang keberlanjutan dan pengembangan komunitas secara keseluruhan. Dengan bekal ilmu pengetahuan yang lebih tinggi, generasi muda Dayak Kenyah dapat membawa perubahan positif, melestarikan budaya, dan meningkatkan kualitas hidup di kampung halaman mereka.
Secara historis, masyarakat Dayak Kenyah telah menunjukkan penghargaan yang mendalam terhadap pendidikan. Migrasi leluhur mereka dari Apo Kayan, salah satunya dipicu oleh keinginan untuk mendapatkan akses yang lebih baik ke fasilitas pendidikan. Hal ini menumbuhkan kesadaran bahwa ilmu pengetahuan adalah kunci untuk adaptasi dan kemajuan. Kini, di tengah derasnya modernisasi, mengapa pendidikan tinggi menjadi semakin penting. Ini adalah alat untuk menghadapi tantangan zaman, seperti eksploitasi sumber daya alam, perubahan iklim, hingga erosi budaya.
Salah satu alasan mengapa pendidikan tinggi sangat vital adalah kemampuannya dalam menciptakan sumber daya manusia yang terampil dan inovatif. Lulusan perguruan tinggi dapat menerapkan pengetahuan mereka di berbagai bidang, mulai dari pertanian berkelanjutan, pengelolaan pariwisata berbasis komunitas, hingga pengembangan infrastruktur desa. Contoh nyata adalah Stenli, seorang lulusan ilmu sosial dan politik, yang telah menunjukkan bagaimana pengetahuannya dapat berkontribusi pada kemajuan desanya. Dengan lebih banyak individu berpendidikan tinggi, desa akan memiliki kapasitas internal untuk merencanakan dan melaksanakan proyek-proyek pembangunan secara mandiri.
Selain itu, mengapa pendidikan tinggi juga penting untuk pelestarian budaya dan kearifan lokal. Lulusan dapat menggunakan metode ilmiah dan pemahaman modern untuk mendokumentasikan, menganalisis, dan mempromosikan budaya Dayak Kenyah kepada dunia. Mereka bisa menjadi penjaga sekaligus inovator yang mampu mengintegrasikan tradisi dengan kemajuan, memastikan warisan leluhur tetap hidup dan relevan. Ini juga membuka peluang bagi mereka untuk mewakili komunitas dalam dialog yang lebih luas, seperti forum-forum kebijakan atau konferensi budaya, yang sebelumnya mungkin sulit dijangkau.
Meskipun tantangan finansial sering menjadi penghalang, semangat dan mengapa pendidikan tinggi tetap membara di kalangan pemuda Dayak Kenyah. Dengan hanya sekitar 10 persen penduduk desa yang berpendidikan tinggi (data per Oktober 2024), kebutuhan akan dukungan lebih lanjut menjadi sangat jelas. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan sektor swasta dalam bentuk beasiswa atau program pendampingan sangat diperlukan untuk membuka akses pendidikan tinggi, sehingga asa kemajuan bagi masyarakat adat Dayak Kenyah dapat terwujud nyata.