Cantik Sekaligus Berbahaya Bunga Beracun Clematis
Pesona bunga beracun Clematis dengan keragaman warna cerah dan bentuknya yang menawan seringkali menjadi pilihan favorit untuk menghiasi taman vertikal, pagar, dan pergola. Namun, di balik keindahannya yang memikat, terdapat potensi bahaya karena beberapa spesies Clematis mengandung senyawa iritan yang dapat menyebabkan masalah kesehatan jika bersentuhan langsung atau tertelan. Kesadaran akan risiko dari bunga Clematis penting, terutama bagi individu dengan kulit sensitif, serta pemilik hewan peliharaan dan keluarga dengan anak kecil yang mungkin tertarik dengan penampilannya. Meskipun tidak termasuk dalam kategori bunga yang sangat mematikan, kewaspadaan terhadap bunga beracun ini tetap diperlukan.
Senyawa utama yang bertanggung jawab atas efek iritasi pada beberapa varietas bunga Clematis adalah protoanemonin. Ketika bagian tanaman ini rusak, protoanemonin dilepaskan dan dapat menyebabkan peradangan serta rasa terbakar pada kulit yang bersentuhan. Gejala yang mungkin timbul akibat kontak dengan bunga Clematis antara lain ruam kemerahan, rasa gatal yang intens, dan sensasi panas seperti terbakar pada area kulit yang terpapar. Jika tertelan, terutama dalam jumlah yang signifikan, Clematis dapat menyebabkan iritasi pada mulut dan tenggorokan, sakit perut, mual, dan bahkan muntah. Tingkat keparahan gejala biasanya bervariasi tergantung pada spesies Clematis dan tingkat sensitivitas individu yang terpapar.
Risiko iritasi akibat bunga beracun Clematis perlu diwaspadai terutama oleh anak-anak kecil yang mungkin tertarik untuk memetik atau memasukkan bunga ke dalam mulut saat bermain di taman. Hewan peliharaan seperti anjing dan kucing juga berpotensi mengalami iritasi jika mereka mengunyah bagian tanaman ini. Pada tanggal 12 Mei 2025, seorang ahli botani di Taman Botani Perdana, Kuala Lumpur, Dr. Lim Wei, menjelaskan bahwa efek iritasi Clematis biasanya bersifat lokal dan jarang menimbulkan masalah kesehatan yang serius, namun tetap dapat menyebabkan ketidaknyamanan.
Mengingat potensi iritasi yang dapat ditimbulkan oleh bunga beracun Clematis, langkah-langkah pencegahan yang sederhana dapat membantu meminimalkan risiko. Saat berkebun atau berinteraksi dengan tanaman Clematis, disarankan untuk menggunakan sarung tangan pelindung guna menghindari kontak langsung dengan getah tanaman. Edukasi kepada anak-anak mengenai pentingnya untuk tidak menyentuh atau memakan bagian mana pun dari tanaman ini juga sangat penting. Jika terjadi kontak dengan bunga beracun Clematis dan timbul iritasi pada kulit, area yang terkena sebaiknya segera dicuci bersih dengan sabun dan air mengalir. Jika tertelan dan menimbulkan gejala yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Keindahan bunga beracun Clematis sebaiknya dinikmati dengan kesadaran akan potensi iritasinya.